top of page

Sesi C5

15:30 - 16:40 WIB

Puri Putri

Klinik Diplomasi II

Diplomacy Clinic II

Sesi Diplomasi Klinik merupakan sesi yang paling dinantikan pada Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia (CIFP) 2023. Kenapa Sesi ini dinamakan Klink Diplomasi? Alasan kami menyebutnya klinik adalah karena duta besar akan duduk di meja, sementara para pelajar/pemuda – seperti pasien yang menemui dokter – berbaris menunggu giliran untuk mengajukan pertanyaan kepada duta besar. Klinik Diplomasi merupakan sesi unik yang fokus utamanya adalah menyediakan forum di mana pelajar/pemuda dapat bertemu dengan para Duta Besar dan memperoleh wawasan berharga untuk memperkaya pengetahuan mereka di bidang studinya. Pada sesi ini pelajar/pemuda dan Duta Besar melakukan percakapan dengan pelajar/pemuda selama tiga menit dalam format one-on-one. Pelajar/pemuda yang memiliki kesempatan untuk berbicara dapat mempunyai kesempatan untuk berbicara langsung dengan Duta Besar segala hal yang berhubungan dengan negara Duta Besar atau hubungan bilateralnya dengan Indonesia. Sesi ini akan memberikan kesempatan unik bagi para Duta Besar untuk bertemu dengan pelajar/pemuda Indonesia dan mendengarkan pandangan mereka, sekaligus memperkenalkan negara mereka dan kebijakannya kepada komunitas akar rumput.

The most anticipated session at the Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2023 is the Diplomacy Clinic. (The term “clinic” here is derived from early medical practice where a few doctors gave health care to a large number of patients in small informal settings.)

This unique session provides a forum where students can meet with ambassadors and obtain from them valuable insights on foreign policy and diplomacy as it is practiced today. Each participating ambassador will have a three-minute conversation with a student in a one-on-one format. During the conversation the student may ask the ambassador any question about the ambassador’s country, its foreign policy and its bilateral relations with Indonesia. The ambassador will then have the opportunity to explain and promote his country’s foreign policy and bilateral relations with Indonesia to a young Indonesian audience. He will also gain insights on the views of young Indonesians on his country.
This session is expected to have a favourable impact on the bilateral relations of Indonesia with the countries of the participating ambassadors. It will also help mold a future corps of committed and worldly-wise Indonesian diplomats.

Pembicara

bottom of page